Jumat, 09 Januari 2009

Mereka Juga Manusia


Tak tau, red’horse ku harus memilih café ini setelah mengitari kota Makkassar di malam Jumat. Seru. Setelah kumemilih tempat duduk yang nyaman, menatap sekelilingku. Suprise. Di café ini ada acara komunitas kaum minor. Waria. Kucoba tuk menikmati saja walau red’horse sudah teguyur hujan di luar. Kerukunan Waria Kota Makassar (KWRM), demikianlah mereka menamakan komunitasnya. Mereka ternyata cukup kooperatif.

Di sini ada acara audisi waria untuk acara porseni waria tingkat sulawesi selatan dan sulawesi barat, kata seorang “laki-laki” disampingku setelah kucoba tuk bertanya. Menurutnya acara ini diadakan setiap tahunnya, sebelum mengikuti porseni tingkat sul-sel dan sul-bar. Di tingkat kota dan kabupaten mereka mengadakan audisi untuk memilih utusannya di beberapa ajang lomba. Mulai dari Pemilihan Ratu Waria, Dangdut Waria, sampai Sepak Bola Waria dan beberapa ajang seni dan olah raga lainnya. Tahun ini yang menjadi tuan rumah Kabupaten Soppeng dan akan digelar 17-21 Januari mendatang.

Dari panggung sudah di dendangkan “memang dia yang paling manis, diantara pria yang lain, akumpun tak rasa heran, kalo dia jadi rebutan ”. Alunan Modern dangdut dengan sedikit modifikasi lirik. Penuh Pesona. Penampilan yang jarang dapat ditontonkan. Goyangan yang sedikit erotis. Semua bergoyang menikmati malam di Kota Anging Mamiri. Tawa, canda, gurauan saling terlontarkan dari bibir merah mereka. Lucu. Kucoba menahan tawa, takutnya mereka tersinggung.

Kunikmati Milo hangat dan kocoba menyapa berapa dari mereka. Awalnya dia agak risih menatapku. Setelah kucoba tersenyum dan meminta untuk mengambil gambarnya dia langsung tersenyum. Malahan dia suka dan meminta beruang kali. Satu persatu mereka mendekat tuk difoto, mulailah saya bereaksi. Tanpa arahan mereka berfose bak model terkenal. Luar biasa..

Kuakhiri malamku dengan meneguk semuanya. Terlintas di benakku, mereka juga manusia. Dibalik pro-kontra keberadaannya, setidaknya mereka telah memberi warna buat kota Anging Mamiri, merah, hitam atau mungkin kelabu. Tidak sedikit dari mereka yang telah berkarya buat kota ini, jadi tak salahlah kalau kita hargai mereka. Mereka patut di hargai sebagai Makhluk Ciptaan Sang Khalik.

Jumat Kliwon, 090109
Malam setelah Pencerahan Ilmu with -O-

Kamis, 08 Januari 2009

Inaport IV in picture


Kapal Tradisonal di Pelabuhan Paotere, Makassar
Juara The Best Teknikal
Lomba Foto Pelindo IV 2008

Rabu, 07 Januari 2009

Asa 2009



Dik
-Semoga cita + keinginan yang tidak dinginkan tidak hinggap dalam kehidupanku
-Terhindar dari keinginan semu dan berlebihan

Fit
-Lulus calpeg
-Melahirkan dengan selamat and anaknya lucu dan biaya lahiran dan aqiqah cukup

@nn
-Status berubah (dr cpdmt jad calpeg or pegawai tetap)
-Better than last year
-Makin berbunga-bunga (tabungannya he3X)
-Better person
-Berguna bagi nusa dan bangsa, agama dan perusahaan (Jayus)

Aq
-Bisa hidup dan menghidupi orang lain

Eer1
-Pastinya bisa kumpul uang yang cukup untuk menikah.. doaian yah.. (awasko kalo ada lombaika)
-Mau beli modem internet, secara kodong saya tidak dapat link dari kantor
-Ganti HP ke LG seri KT610

Wo2
-penuh
-banyak yg ke kantor naik sepeda
-wanita yang beruntung dan dapat memikat hati sang pujangga

ina
-beli montor & TV
-punya rumah kontrakan
-pegawai organik
-bangun rumah di desa
-pulang kampung
-marrrrriieeeeeeeed

SELINGKUH

(dialog bintang kembar)

Hmm
Ksatria Bintang Jatuh

Jangan sampai jatuh di laut

Jatuhnya di hatimu,
menyusup lewat lensa, selaput jala, dan iris pupilmu
tapi tak kulihat ada duniaku dalam jiwamu

Secara jiwaku lagi terbang mengangkasa..
menikmati indahnya cakrawala
mengintip duniamu di bawah sana

Pantas, kulihat cahaya melesat menembus fatamorgana
aurora di cakrawala. Megah.
Cahanya terintereferensi dalam celah jiwaku, kucoba
buka pintu tuk terbias kilauan warna-warnimu.

Sayangnya ku terbang tak sendiri..
tlah ada bintang lain yang menemani..
berotasi mengitari galaksi..

Yang kutau..
bintang tak memberi satu cahaya
dia trus menyinari planet, satelit , dan seantero galaksi

It’s suppose to be ..

Pagi,070109
Dari PHC kembali ke Kantor

Selasa, 06 Januari 2009

Siapa?

Aduh..
Sudah dua hari ini konsentrasi buyar. Pikiranku terkonsentrasi pada anak itu. Bayangannya terus berotasi bahkan berevolusi dalam khayalku. Entah akan berapa lama. Serasa akan banyak menyita waktu.

Nakal..
Kenapa rasa ini kembali hadir. Rasa ingin mencium, memeluk dan memilikinya teremulsi dalam raga. Kucoba membendung. Tapi cahayanya terintereferensi dalam gelap terang jiwa. Kurasa dia telah berdifusi.

Dahsyat..
Energi yang engkau radiasikan sanggup membelah batu karang keangkuhanku. Hanya sosok anak kecil, tapi mampu menelan semua ego. Engkau sanggup merusak konfigurasi diri tuk memilihmu.

Inginku..
Engkau mengubah dua menjadi satu, mengubah kamu menjadi kita, sehingga tak ada lagi mereka tapi hanya kita berdua.

060109,
sore hari setelah mengawas

GALAU

Perut sudah keroncongan..

Tapi mulut malas berkontraksi..

Apa yang terjadi?

Galau.

Pikiran sedikit kacau..

Baru kali ini terasa lagi..

Konsentrasi buyar..

Rindu bukan..

Benci bukan..

Kesal bukan..

Bahagia bukan..

Semua tanpa alasan

Tapi saya selalu ingin dia ada..

Dengar celoteh cerdasnya..

Tatap lesung pipinya kala tersenyum..

Tawanya ya kadang meledak ..

Galau..

Dia terus saja menari dalam khayalku

Tarian yang abstrak..

Oh..

Adakah dia seperti ini.

I don’t like Monday 050109

Siang, kala Bunga Ros tumbuh di taman.